Senin, 24 November 2008

ketika aku jadi guru

Ketika menjadi guru
Sebuah bangsa menjadi besar , bila memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu yang menentukan kualitas adalah pendidikan. Ujung tombak dari pendidikan, tentu saja guru. Guru ikut menyiapkan generasi ulul albab, yang siap berjuang untuk agama, bangsa dan negara.

Mengingat mulia dan beratnya tugas kerja seorang guru, maka seandainya menjadi guru ada 2 ayat cinta yang akan di jadikan landasan. Pemikiran menjadikan 2 ayat cinta sebagai cara menghadapi murid adalah :
1. Cinta ilmu
Bila kita memiliki perasaan cinta terhadap ilmu, maka kita akan dengan sukarela dan sepenuh hati mempelajari ilmu yang bersangkutan.
Allah meninggikan derajat bagi orang yang menuntut ilmu. Proses pencarian ilmu merupakan ibadah dan ketika kita mengamalkannya pun merupakan ibadah.
Orang berilmu tidak akan tersesat dalam menjalani kehidupan.
2. Cinta murid
Bila kita memiliki perasaan cinta terhadap murid yang menjadi tanggung jawab selama di sekolah, maka pasti ingin yang terbaik bagi muridnya. Seluruh potensi murid dapat tergali dengan optimal, sehingga murid berkualitas menjadi kenyataan.
Kita akan lebih memahami berbagai kesulitan yang dihadapi sang murid khususnya dalam mempelajari ilmu yang sedang diajarkan. Kita akan lebih mengerti persolan yang akan terjadi dan berusaha dicarikan solusi.
Rasa nyaman sangat berperan, karena murid tahu bahwa guru mengerti dan memahami. Rasa takut juga tidak akan terjadi, karena guru faham bentuk karakteristik setiap muridnya.
Dengan cinta, tidak akan terjadi kekerasan baik fisik mupun mental yang akan menimbulkan trauma. Yang ada,semangat untuk menggali ilmu dan melaksanakan semua nasihat dari guru.
Yang sering terjadi dalam dunia nyata adalah ketidaksamaan dan ketidaksepahaman antara guru dan murid. Tidak sama ketika proses pembelajaran berlangsung.
Guru bsebagai pentransfer ilmu kurang sabar, dan murid sebagai penerima transfer ilmu juga kurang sabar. Timbul kesenjangan.
Ketidaksephaman ketika menghaapi masalah yang timbul akibat ketidaksamaan di atas. timbul rasa antipati yang berujung pada kebencian. proses pembelajaran seperti apa bila perasaan benci yang ada ? guru kiler ? murid pembangkang ? dan istilah seram lainnya.
Apakah 2 ayat cinta di atas dapat mengatasinya ? insya allah !
1. Dengan ada rasa cinta terhadap ilmu, seorang guru akan berusaha bersungguh-sungguh menjaga kelestarian ilmu dengan cara mewariskan kepada muridnya. Ada kehati-hatian agar ilmu tidak salah dimengerti. Ada rasa keikhlasan dan kebanggan, bila muridnya berhasil.
2. bila cinta diatas, membakar semangat murid untuk juga melakukan hal yang sama. Bukan menyalahkan guru tidak bisa mengajar, tapi berusaha memahami guru tentang pelajaran. Bukan menyalahkan murid tidak serius belajar, tapi berusaha memahami kemampuan murid.
Ada ungkapan psikolog untuk mengatasi keseimbangan yaitu “ jangan hanya menunjuk orang lain, tapi telunjuk itu juga diarahkan ke dada kita !”.

ketika aku jadi guru